ANALISIS PENERAPAN METODE BLENDED LEARNING OLEH GURU DI SDN 132 CIHAURGEULIS
Abstract
Menurunnya kasus positif Covid-19 di Indonesia khususnya kota Bandung, membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan baru bagi sekolah yang berada di zona tertentu untuk menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas atau biasa dikenal dengan blended learning. Penerapan metode blended learning di sekolah dasar negeri merupakan hal baru, sehingga beberapa guru dan peserta didik dituntut untuk melakukan adaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode blended learning pada masa Pandemi Covid-19 di kelas V SDN 132 Cihaurgeulis, serta menganalisis apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat penerapan metode blended learning pada masa Pandemi Covid-19 di kelas V SDN 132 Cihaurgeulis. Metode dan sifat yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan instrumen observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan metode blended learning dimulai dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka dan daring secara terbatas, hingga penilaian atau evaluasi pembelajaran. Faktor pendukung penerapan metode ini di antaranya adalah pemerintah, guru, teknologi, dan dukungan orang tua, sedangkan faktor penghambatnya adalah waktu, koneksi internet yang tidak stabil, kurangnya motivasi belajar peserta didik, dan orang tua.